Gema eksistensi LORENA AIRLINES memang sudah terdengar sejak tahun lalu dan hingga sekarang memang belum ada perkembangan nyata mengenai beroperasinya Lorena sebagai operator pesawat. Lorena yang dikenal sebagai rajanya transportasi darat melalui ratusan armada bus hingga merambah ESL, yakni jasa pengiriman ekspress serta berbagai bidang usaha lain yang telah membuat Lorena telah berkembang menjadi sebuah perusahaan besar.
Diantara semua dilema serta perdebatan mengenai ada tidaknya Aircraft Operator Certificate (AOC) Lorena sebagai syarat untuk beroperasi hingga rumor kesulitan memperoleh pesawat memang masih mewarnai perjalanan Lorena Air sebelum benar - benar airborne (terbang).
Dikutip dari www.indonesialogue.com, bahwa Eka Sari Lorena CEO Lorena Air berkata bahwa Lorena akan terbang di akhir bulan Mei menggunakan 3 pesawat leasing Boeing 737-400. Eka Sari sendiri yakin bahwa Lorena Air akan berhasil meskipun banyak Industri penerbangan yang mengalami rangkaian kecelakaan tragis. Dengan meningkatnya permintaan akan transportasi udara dimana jumlah penumpang tahun lalu sebanyak 39 Juta dengan kenaikan 3 juta dari target di tahun lalu dan ini akan semakin bertambah kata Eka. Dengan adanya hal ini membuat Eka yakin bahwa terus naiknya permintaan transportasi udara menjadikan Lorena Air sebagai perusahaan penerbangan dengan pelayanan berkategori "Full Service" ditunggu oleh pasar, sebuah airline yang dapat diandalkan.
Keberadaan Lorena Air sebagai kompetitor pada segmentasi "Full service" membuat posisi Garuda Indonesia sebagai satu - satunya Airline di kelas Legacy untuk setidaknya aware. Mengingat banyaknya Airline di Indonesia, namun baru Lorena yang dengan lantang bersuara untuk mencoba bermain di kelas "Full Service" dan bukan "Low Cost Carrier". Sebuah tantangan!
Bagaimanapun Lorena Air dengan plus minus nya sebagai airline baru layak ditunggu serta dilihat apakah perusahaan dengan citra transportasi darat ini mampu memberikan warna berbeda pada industri penerbangan tanah air.
Diantara semua dilema serta perdebatan mengenai ada tidaknya Aircraft Operator Certificate (AOC) Lorena sebagai syarat untuk beroperasi hingga rumor kesulitan memperoleh pesawat memang masih mewarnai perjalanan Lorena Air sebelum benar - benar airborne (terbang).
Dikutip dari www.indonesialogue.com, bahwa Eka Sari Lorena CEO Lorena Air berkata bahwa Lorena akan terbang di akhir bulan Mei menggunakan 3 pesawat leasing Boeing 737-400. Eka Sari sendiri yakin bahwa Lorena Air akan berhasil meskipun banyak Industri penerbangan yang mengalami rangkaian kecelakaan tragis. Dengan meningkatnya permintaan akan transportasi udara dimana jumlah penumpang tahun lalu sebanyak 39 Juta dengan kenaikan 3 juta dari target di tahun lalu dan ini akan semakin bertambah kata Eka. Dengan adanya hal ini membuat Eka yakin bahwa terus naiknya permintaan transportasi udara menjadikan Lorena Air sebagai perusahaan penerbangan dengan pelayanan berkategori "Full Service" ditunggu oleh pasar, sebuah airline yang dapat diandalkan.
Keberadaan Lorena Air sebagai kompetitor pada segmentasi "Full service" membuat posisi Garuda Indonesia sebagai satu - satunya Airline di kelas Legacy untuk setidaknya aware. Mengingat banyaknya Airline di Indonesia, namun baru Lorena yang dengan lantang bersuara untuk mencoba bermain di kelas "Full Service" dan bukan "Low Cost Carrier". Sebuah tantangan!
Bagaimanapun Lorena Air dengan plus minus nya sebagai airline baru layak ditunggu serta dilihat apakah perusahaan dengan citra transportasi darat ini mampu memberikan warna berbeda pada industri penerbangan tanah air.
No comments:
Post a Comment